Jakarta, Sayangi.com – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dapat menjadi pemimpin hikmah atau berada di atas semua golongan.
“Khususnya kepemimpinan hikmah, adalah pemimpin atau pimpinan nasional yang berada di atas semua golongan,” katanya di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Jumat.
Dia menyatakan pesan itu telah disampaikan kepada Anies dan Muhaimin. Karena menurut dia, yang terjadi saat ini adalah pimpinan eksklusif. Bahkan secara khususnya, dia meminta untuk mengamalkan sila ke empat dalam Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
“Jangan sekali-sekali berpaling dari cita-cita nasional dan amanat pembukaan UUD 1945,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Din Syamsudin bersama belasan perwakilan pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, yang menyambangi Kantor DPP PKB. Mereka diterima oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan para elit PKB.
Din berpesan, jika Allah SWT menakdirkan Anies dan Muhaimin memimpin Indonesia, tetap memimpin dengan wawasan kebangsaan. Leluhur mereka adalah para tokoh bangsa, yang telah merajut kemajemukan dengan mengajak seluruh elemen bangsa, dengan dasar suku, agama, bahasa dan budaya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. (An)