Jakarta, Sayangi.com – Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md bertekad mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Hal itu disampaikan Ganjar saat mengawali kampanye perdananya di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Papua, Selasa.
Sedangkan Mahfud menggelar kampanye perdananya di Pasi Jaboi, Sukajaya, Kota Sabang, Aceh.
Lokasi kampanye perdana Ganjar dan Mahfud di bagian paling timur dan barat Indonesia ini menjadi simbol persatuan Indonesia, sesuai sila ke-3 dari Pancasila.
“Prof. Mahfud di ujung barat Aceh dan saya di ujung timur Indonesia. Dari wilayah ini, kami memulai perjuangan untuk menyejahterakan seluruh rakyat di desa dan di kota, dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai Persatuan Indonesia,” kata Ganjar dalam siaran pers Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang diterima di Jakarta.
Secara khusus, Merauke dan Papua dipilih sebagai lokasi dimulainya kampanye perdana Ganjar pada Pilpres 2024 mengingat daerah ini berada di bagian paling timur Indonesia dan yang paling awal menyambut mentari pagi, paling awal memulai kerja. Hal ini sekaligus menjadi simbol terdepan dalam menyambut harapan.
Lokasi kampanye Ganjar yang berada di desa semakin menegaskan komitmen Ganjar bahwa desa akan didahulukan dalam program-program pembangunan.
“Kita akan melakukan gerak cepat untuk Indonesia Lebih baik, dimulai dengan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau menjadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu,” ujar Ganjar.
Ganjar mengungkapkan tema kampanye Pilpres 2024 adalah “Dari Sabang sampai Merauke”. Tema ini mengandung tekad untuk memeratakan pembangunan ekonomi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kesehatan, dan pendidikan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa program kesehatan dan pendidikan adalah paling krusial.
Oleh sebab itu, pasangan Ganjar-Mahfud bertekad mewujudkan satu desa, satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) supaya rakyat Indonesia tetap sehat, produktif, dan sejahtera.
Menurut Ganjar, rakyat mendambakan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah, dan baik. Maka idealnya di setiap desa ada satu fasilitas kesehatan dan minimal satu orang tenaga kesehatan profesional.
“Ini supaya masyarakat desa sehat-sehat, bisa bekerja produktif, dan lebih sejahtera. Program ini akan mendahulukan desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar seperti di Merauke ini,” tuturnya.
Sebagai gambaran di Merauke, untuk sekitar 230 ribu jiwa hanya ada 25 puskesmas. Dari angka tersebut ada delapan puskesmas yang belum terakreditasi.
Di daerah ini satu puskesmas melayani sampai 9.000 warga, padahal idealnya satu puskesmas melayani maksimal 1.000 orang penduduk.
Dalam kampanye tersebut, Ganjar menegaskan bahwa Pilpres 2024 adalah pertaruhan besar bangsa kita. Indonesia menghadapi tantangan bonus demografi yang bisa membawa negara ini menjadi negara maju.
Dikatakan, Merauke yang berada di ujung timur Indonesia dan Sabang di belahan barat Indonesia akan menjadi saksi perjuangannya bersama Mahfud untuk mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, Mahfud mengungkapkan pesan di balik pilihan Sabang dan Merauke sebagai lokasi perdana kampanye Pilpres 2024 dapat dipahami secara jelas bahwa ikatan emosional sebagai bangsa berawal dari desa, yang tercermin pada lirik lagu “Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu. Itulah Indonesia”
“Ini adalah komitmen kami untuk memeratakan pembangunan ekonomi. Ini adalah komitmen kami agar tidak ada lagi masyarakat miskin di Indonesia. Ini juga komitmen untuk mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum bagi seluruh elemen bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” ujar Mahfud.
Ia mengatakan dipilihnya Sabang dan Merauke terkait erat komitmen Ganjar-Mahfud untuk selalu setia kepada Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa, termasuk menghargai adat dan kearifan lokal di seluruh pelosok negeri.
Dalam kampanye di Sabang, Mahfud kembali menegaskan tekad pasangan Ganjar-Mahfud untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan lainnya, serta mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 ini memiliki program unggulan, yakni gaji guru ngaji. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia (mencapai 240 juta orang), Indonesia memiliki sekitar satu juta guru ngaji dan di Banda Aceh saja ada sekitar 1.500 orang guru ngaji.
Namun, para guru ngaji tersebut selama ini tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Padahal guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak.
Menurut sebuah survei oleh Kementerian Agama, sekitar 65 persen dari guru ngaji berpendapatan jauh di bawah upah minimum regional.
“Mas Ganjar sudah mengambil inisiatif di Jawa Tengah, memberikan hibah lebih dari Rp1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya. Kebijakan ini akan diluaskan secara nasional. Kelak setiap guru ngaji dan pendidik keagamaan akan mendapat insentif Rp1 juta per bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapat fasilitas BPJS Kesehatan,” ujar Mahfud. (An)