London, Sayangi.com – Sedikitnya 111 orang tewas dan lebih dari 230 luka-luka setelah gempa bumi mengguncang wilayah perbatasan Gansu-Qinghai di China pada Selasa.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) menaksir gempa ini berkekuatan Magnitudo 6,1. Media pemerintah China sendiri menyebutkan gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 6,2.
Gempa ini terjadi pada kedalaman 35 km dengan pusat gempa 102 km barat daya Lanzhou yang merupakan ibu kota provinsi Gansu, kata EMSC. Laporan resmi belum menyebutkan apakah ada warga yang hilang seusai gempa.
Kantor berita Xinhua melaporkan pusat gempa berada 5 km dari perbatasan dua provinsi barat laut China itu. Mereka melaporkan gempa dahsyat terasa di banyak wilayah Provinsi Qinghai.
Komisi Nasional China untuk Pencegahan, Pengurangan dan Bantuan Bencana serta Kementerian Manajemen Darurat telah mengaktifkan darurat bantuan bencana tingkat IV, tulis Xinhua.
Akibat daerah bencana berada di wilayah dataran tinggi yang cuacanya dingin, upaya penyelamatan tengah dilakukan guna mencegah bencana ikutan yang disebabkan faktor-faktor di luar gempa, lapor Xinhua.
Suhu di Linxia, Gansu, yang berdekatan dengan tempat gempa terjadi, sekitar minus 14 derajat Celcius pada Selasa pagi.
Sebagian besar wilayah China sedang bergulat dengan suhu sangat dingin karena gelombang dingin yang dimulai pekan lalu.
Beberapa infrastruktur air, listrik, transportasi, komunikasi dan lainnya rusak, tetapi pemerintah tidak membeberkan lebih jauh.
Upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan sedang dilakukan dan sebuah kelompok kerja telah dikirim untuk menaksir dampak bencana dan memberikan panduan bagi operasi bantuan lokal.
Analisis awal menunjukkan gempa itu adalah gempa akibat patahan naik, serta merupakan salah satu dari tiga gempa berkekuatan di atas 6 yang terjadi dalam jarak 200 km dari pusat gempa sejak 1900, ungkap televisi pemerintah CCTV.
Tercatat sembilan gempa susulan berkekuatan 3,0 ke atas terjadi sebelum fajar pada Selasa, kata CCTV.
Sumber: Reuters