SayangiSayangi
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Reading: Peneliti Jelaskan Dinamika Pilgub di Sejumlah Provinsi Papua
Share
Font ResizerAa
SayangiSayangi
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Search
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
Sayangi > Nasional > Peneliti Jelaskan Dinamika Pilgub di Sejumlah Provinsi Papua
Nasional

Peneliti Jelaskan Dinamika Pilgub di Sejumlah Provinsi Papua

Bustami 6 August 2024
Share
Cagub Papua Selatan Yusak Yaluwo (tengah) bersama Cagub Papua Tengah Willem Wandik (kanan). (Foto: istimewa)
SHARE

Jakarta, Sayangi.com – Peta politik menjelang Pemilihan Gubernur di sejumlah Provinsi di bumi cenderawasih Papua bergerak dinamis. Partai Politik bekerja sama satu sama lain dalam rangka memenuhi sejumlah persyaratan sebelum secara resmi mendaftarkan kandidat mereka kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

“Konfigurasi politik di setiap provinsi di Papua menggambarkan kekhasannya sendiri-sendiri,” kata Analis Politik dan Peneliti dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad terkait dinamika politik pada Pemilihan Gubernur di Bumi Cenderawasih Papua di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Untuk Pilgub di Papua Pegunungan, menurut Herdi, dukungan Partai Gerindra kepada Calon Gubernur John Tabo dinilai akan menguatkan soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan berpotensi meraih kemenangan.

“Ajakan Wasekjen DPP Golkar Dereck Loupatty kepada Gerindra untuk bergabung mengusung John Tabo perlu dicermati dan disambut baik karena paling rasional dan menunjukkan soliditas Koalisi Indonesia Maju,” kata Herdi.

Sebagaimana diketahui, peta politik di Pilgub Papua Pegunungan menunjukkan terjadinya kompetisi antara John Tabo dan Befa Yigibalom.

John Tabo sudah memastikan wakilnya adalah Ones Pahabol dan telah mengantongi rekomendasi dari Golkar dan Demokrat, sedangkan Befa Yigibalom mengantongi rekomendasi dari Nasdem, PKS dan Perindo.

Menurut Herdi, alasan rasional perlunya KIM solid mendukung John Tabo karena dia dikenal sebagai sosok yang bekerja keras untuk pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, yang didukung penuh oleh KIM. Sebagai ketua tim pemenangan di Papua Pegunungan, Tabo telah menunjukkan dedikasinya dengan memobilisasi sumber daya secara efektif hingga berhasil meraih dukungan luas di daerah tersebut.

“Dukungan KIM terhadap John Tabo bukan hanya keputusan yang strategis, tetapi juga langkah yang paling adil dan berkelanjutan untuk masa depan politik di Papua Pegunungan,” ujar Herdi yang juga merupakan penulis buku “Prabowo Subianto The Rising Star, dari Gerakan Indonesia Raya ke Negara Sejahtera”.

Herdi Sahrasad

Ditegaskan Herdi, dalam literatur ilmu politik dikenal istilah quid pro quo dan Reciprocal Support, keduanya menggambarkan konsep timbal balik dalam politik, di mana dukungan yang diberikan pada suatu waktu pantas dibalas dengan dukungan yang setara di waktu lain.

Baca Juga  Kampanye Hitam Tak Laku, Willem Wandik Potensial Menang Pilgub

Di antara semua calon, hanya Tabo yang memiliki kedekatan historis dan emosional dengan Prabowo sebagai presiden terpilih. Kedekatan ini akan memudahkan penerjemahan kebijakan nasional Prabowo di Provinsi Papua Pegunungan, memastikan sinergi antara pemerintahan pusat dan daerah.

Papua Pegunungan perlu dipimpin oleh figur yang tepat dan punya ikatan hati dengan pemerintah pusat karena di sanalah terdapat banyak kelompok KKB dan OPM. John Tabo dinilai figur terbaik dan akan menjadi pemersatu antar suku-suku yang ada dan akan menegakkan merah-putih di Pegunungan.

Di sisi lain, terang Herdi, untuk menjaga stabilitas koalisi, partai-partai di KIM perlu terus membangun komunikasi yang efektif, mengelola konflik, dan melakukan manajemen kepentingan. Hal tersebut terutama diperlukan dalam rangka menguatkan ketahanan terhadap tekanan eksternal (Resilience to External Pressure).

Strategi Baru Befa

Selanjutnya, Herdi juga menganalisis bahwa kemungkinan besar Befa Yigibalom akan mengubah strategi politiknya dengan apa yang disebut running mate switch, yaitu mengganti calon wakil agar lebih kompetitif.

Penggantian calon wakil dalam politik praktis adalah strategi yang biasa digunakan untuk meningkatkan peluang kemenangan, merespons perubahan situasi, atau mengatasi masalah yang muncul. Proses ini melibatkan penilaian menyeluruh dan evaluasi internal.

Baca Juga  Polisi: 4 Orang Meninggal Akibat Gempa Magnitudo 5,4 di Jayapura

Strategi baru Befa ini sangat beralasan mengingat Natan Bahabol yang dulunya digadang-gadang akan menjadi wakilnya dinilai tidak akan menyumbang elektoral secara signifikan karena ketokohannya masih dibawah Ones Pahabol yang menjadi calon wakil dari John Tabo. Selain itu, penolakan sejumlah kader Gerindra jika Natan menjadi wakil Befa turut menjadi pertimbangan dari perubahan strategi Befa.

Meski Natan merupakan kader Gerindra, tapi resistensi terhadapnya di internal Gerindra sangat kuat jika dia digandeng Befa, bahkan hingga ke level elit. Hal itu akibat persaingan keras di Pilpres kemarin dimana Befa berada di kubu 01 berhadapan dengan John Tabo dan kader Gerindra di kubu 02.

“Kabarnya Befa akan menggandeng Usman Wanimbo, mantan Bupati Tolikara dua periode sebagai Calon Wakil Gubernur,” jelas Herdi.

Usman merupakan pilihan paling realistis bagi Befa karena basis massanya lebih jelas dan lebih mampu bersaing dengan lawan politik, meski harus meninggalkan Natan Pahabol.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bersama Cagub Papua Pegunungan John Tabo dan Jagub Papua Tengah Willem Wandik (Foto: istimewa)

Koalisi Besar di Papua Tengah

Sementara itu, Untuk Pilkada di Papua Tengah Herdi menganalisis akan ada penyatuan dua kekuatan besar. Willem Wandik dan Natalis Tabuni yang tadinya maju sendiri-sendiri diprediksi akan menyatu dan mendapat dukungan dari mayoritas Partai Politik.

Willem Wandik sebelumnya menyatakan bergabung dengan Gerindra dan telah mendapat Kartu Tanda Anggota. Dengan menggandeng Calon Wakil Gubernur dari Nasdem Natalis Tabuni, pasangan ini diprediksi akan mendapat dukungan seitidaknya 10 Partai yaitu: Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar, Hanura, Demokrat, PKS, Perindo, PSI, dan Garuda.

Baca Juga  Jokowi Buka Papua Street Carnaval, Puji Kreativitas Anak Muda

“Kemungkinan besar, pasangan Willem Wandik – Natalis Tabuni akan menghadapi calon gubernur yang akan diusung PDIP,” ujar Herdi.

Melihat banyaknya partai yang mendukung Wandik dan besarnya kekuatan massa yang dimiliki, Herdi yakin Pilgub di Papua Tengah akan berlangsung tidak seimbang dengan kemenangan mutlak di pihak Wandik.

Papua Selatan dan Papua Induk

Untuk peta politik pemilihan calon gubernur di Papua Selatan, Herdi menyoroti kecerdikan Yusak Yaluwo yang menggandeng kader organik Partai Gerindra Otniel Hindom sebagai Calon Cakil Gubernur.

Koalisi Golkar-Gerindra ini diprediksi akan menghadapi Apolo Safanjo yang merupakan Pj Gubernur Papua Selatan (PDIP dan PKS) dan Romanus Mbara (Nasdem dan PAN)

“Dari ketiga pasangan calon tersebut yang paling kuat masih Yusak Yaluwo – Otniel Hindom,” katanya.

Untuk Papua Induk, menurut Herdi, ada empat poros yang akan bertanding memberebutkan kursi gubernur. Partai Gerindra diprediksi akan mengusung kader sendiri Yan Permenas Mandenas yang kini menjabat anggota DPR RI berpasangan dengan Yunus Wonda dari Demokrat.

“PAN dan PSI kemungkinan akan turut bergabung dengan pasangan Yan Mandenas – Yunus Wonda,” katanya.

Pasangan ini akan melawan tiga kandidat dari poros lainnya yaitu Paulus Waterpauw, Mathius Fakhiri, dan Benhur Tomi Mano.

Menurut Herdi, secara keseluruhan, para gubernur terpilih nantinya akan memiliki legitimasi politik yang kuat karena dipilih rakyat langsung dan akan memberi corak kepemimpinan yang baru bagi Papua.

“Kita berharap Pilkada berlangsung lancar dan partisipasi politik masyarakat tinggi, apalagi Pilkada kali ini adalah yang pertama sejak Pemekaran Papua menjadi enam provinsi,” demikian Herdi Sahrasad.

TAGGED:Herdi SahrasadPapua
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article KSP: Tarif Sewa Mobil dan Penginapan di IKN Berbeda dari Situasi Umum
Next Article Jenazah Pilot Glen Dievakuasi ke Timika
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#TRENDING

Berita Terkait

Nasional

Yanni Ikhlas Kembalikan Dukungan Nasdem, Demi Mustafa Bisa Maju di Pilkada Sarmi

28 August 2024
Nasional

Kampanye Hitam Tak Laku, Willem Wandik Potensial Menang Pilgub

20 August 2024
Nasional

Menko PMK Tegaskan 6 Warga Puncak Papua Meninggal Akibat Kelaparan

9 August 2023
Nasional

KPK: Lukas Enembe Dibawa ke RSPAD karena Tolak Makan dan Minum Obat

17 July 2023
Show More
SayangiSayangi
Follow US
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Hubungi Kami
Sign in to your account

Lost your password?