New York,Sayangi.com- Peristiwa hilangnya pesawat jet Malaysia Airlines MH370, kembali terkuak. Beberapa media asing melaporkan pendapat ahli dengan merujuk bukti material baru.
Dilaporkan penemuan puing-puing terbaru, menunjukkan bahwa roda pendaratannya turun saat menghantam lautan. Menurut laporan independen, puing-puing, termasuk pintu roda pendaratan Boeing 777 yang hancur yang ditemukan di rumah seorang nelayan Madagaskar beberapa waktu lalu.
Penemuan ini kemudian disebut sebagai bukti material pertama untuk kecelakaan pesawat yang membawa 239 penumpang dari Kuala Lumpur Malaysia ke Beijing China, 8 Maret 2014 itu. Pilot MH370 diyakini bermaksud menghancurkan pesawat itu.Pendapat ini dikatakan Richard Godfrey, seorang insinyur Inggris dan Blaine Gibson. Godfrey merupakan seorang pemburu rongsokan NH370 Amerika. Keduanya setuju bahwa pesawat itu sengaja dijatuhkan.
Dilansir dari Time,Rabu (14/12/22), Godfrey menyatakan “Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi yang ekstrem menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan. Bahwa akhir penerbangan adalah penyelaman berkecepatan tinggi yang dirancang untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping,” imbuh Godfrey.
Jatuhnya MH370 sama sekali bukan pendaratan lunak di lautan,” tambahnya. Teori yang diajukan oleh Godfrey dan Gibson didasarkan pada empat retakan parah dan dalamnya semi-paralel di pintu pesawat. Kerusakan ini mereka katakan disebabkan oleh salah satu dari dua mesin pesawat yang hancur akibat benturan.
Dilansir dari Time,Rabu (14/12/22), Godfrey menyatakan “Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi yang ekstrem menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan. Bahwa akhir penerbangan adalah penyelaman berkecepatan tinggi yang dirancang untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping,” imbuh Godfrey.
Jatuhnya MH370 sama sekali bukan pendaratan lunak di lautan,” tambahnya. Teori yang diajukan oleh Godfrey dan Gibson didasarkan pada empat retakan parah dan dalamnya semi-paralel di pintu pesawat. Kerusakan ini mereka katakan disebabkan oleh salah satu dari dua mesin pesawat yang hancur akibat benturan.
“Pintu roda pendaratan adalah barang bukti fisik pertama yang menunjukkan kemungkinan niat kriminal di balik kematian MH370,” pungkas Godfrey. Hingga berita ini diturunkan belum ada komentar dari Malaysia Airlines sendiri. Pemerintah Malaysia tidak memberi tanggapan atas penemuan tersebut.