Jakarta, Sayangi.com – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menekankan konsep “slepetnomics” bisa menjadi solusi pembangunan ekonomi Indonesia yang adil dan makmur, sehingga berdampak merata untuk seluruh masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin sapaan karib Muhaimin sebagai kesimpulan akhir dalam debat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat malam.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu, menjelaskan konsep slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar ekonomi dan berbasis kepada pengalaman batin dan rasa.
“Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat yang hanya untuk memenuhi selera tertentu akan kami slepet,” katanya dengan tegas.
Dia menegaskan, perekonomian harus mengedepankan pemerataan melalui pembangunan kota dan desa di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, dia menambahkan, kecurangan yang dilakukan oknum pejabat atau pelaku bisnis yang memanipulasi aturan untuk kepentingan pribadi harus diubah, sehingga mewujudkan kesetaraan bagi seluruh pelaku usaha guna maju secara bersama.
“Dengan slepetnomics kami pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati dan otak, sekali lagi, harus pakai hati dan otak,” kata ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Ia yakin bersama dengan calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan, pembangunan ekonomi yang adil dan makmur bisa diwujudkan.
Sebelumnya, slepet menurut Cak Imin adalah sarung yang dikibaskan ke suatu objek sama yang bermakna disrupsi tanda terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru
KPU menetapkan tiga pasang capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 pada Senin 13 November 2023.
Hasil pengundian nomor urut sehari berselang menetapkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama antar-capres pada Selasa (12/12), KPU menggelar debat kedua yang melibatkan tiga cawapres pada Jumat (22/12) di Jakarta.
Tema debat kedua meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.