Jakarta, Sayangi.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan belajar cara mengelola berbagai permasalahan dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), saat sowan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al Quran (LP3IA) Narukan, Kabupaten Rembang.
“ikut nyantri sebentar sama Gus Baha, diceritakan cara-cara yang selalu menyejukkan, dan menunjukkan contoh beberapa persoalan bisa diselesaikan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dia mengungkapkan pertemuannya dengan Gus Baha selalu diselipi dengan pembahasan ihwal cara-cara menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Ganjar menambahkan nyantri dengan Gus Baha selalu mendapat ilmu baru tentang banyak hal. Seperti bagaimana menjadi manusia yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan cara mudah tanpa harus membuat masalah baru.
Dalam menghadapi suatu permasalahan, Gus Baha juga memberi wejangan kepada Ganjar untuk selalu membalik cara berpikir saat menghadapi masalah.
Gus Baha, lanjut Ganjar, juga selalu memberikan contoh-contohnya dengan tepat sehingga nasihat-nasihat yang dianjurkan Gus Baha disukai banyak orang.
“Intinya satu, semua itu bisa mudah kenapa harus dipersulit. Maka kalau beliau ngaji dan sebagainya selalu solutif. Iso ngene kenopo ngono (bisa seperti ini, kenapa harus seperti itu), lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu per satu contoh itu diberikan sangat inspiratif,” kata Ganjar menirukan pesan Gus Baha.
Tokoh-tokoh seperti Gus Baha, kata Ganjar, yang dewasa ini harus hadir di tengah masyarakat yang majemuk, untuk mampu menyatukan perbedaan dan perdebatan yang kerap timbul.
Solusi atau jalan keluar dari suatu permasalahan dan perdebatan itu yang diharapkan Ganjar dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh informal lainnya saat pemerintah tidak dapat menjangkau masyarakat.
Sebelum sowan ke Gus Baha, Ganjar juga sowan ke KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Rabu pagi.