SayangiSayangi
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Reading: Gerindra Papua: Jangan Ada Provokasi Terkait Demo Menolak Program MBG
Share
Font ResizerAa
SayangiSayangi
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Search
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Opini
  • Video
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
Sayangi > Nasional > Gerindra Papua: Jangan Ada Provokasi Terkait Demo Menolak Program MBG
NasionalHeadline

Gerindra Papua: Jangan Ada Provokasi Terkait Demo Menolak Program MBG

Bustami 18 February 2025
Share
Ketua DPD Gerindra Papua Yanni bersama anak-anak Papua
SHARE

Jayapura, Sayangi.com – Ketua DPD Gerindra Papua Yanni mengimbau agar demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar Papua menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dipolitisasi oleh pihak manapun. Menurutnya, aspirasi adalah hal yang normal dalam negara demokrasi, namun harus disampaikan dengan cara yang tidak provokatif dan destruktif.

Sebagaimana diketahui, demo para pelajar di Papua selain menolak program pemerintah pusat berupa Makan Bergizi Gratis, mereka juga menuntut pendidikan gratis.

“Program MBG adalah program yang mulia, demikian juga dengan pendidikan gratis yang sedang diupayakan oleh pemerintah. Keduanya sama-sama penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul,” ujar Yanni di Jayapura, Senin (17/2/2025).

Ia menambahkan bahwa program MBG baru dimulai dan tidak bisa dinilai dalam hitungan bulan.

Menurut Yanni, program MBG memiliki dampak jangka panjang yang sangat besar terhadap kualitas pendidikan dan pembangunan SDM. Banyak negara yang telah berhasil meningkatkan kualitas SDM melalui program serupa, seperti Brazil, India, dan Korea Selatan.

Baca Juga  Luluk Nur Hamidah Beri Catatan Untuk Program Makan Siang Gratis

Di Brazil, Program Fome Zero yang dimulai pada tahun 2003 telah berhasil mengurangi kelaparan dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di sekolah-sekolah. India, melalui Program Mid-Day Meal Scheme, telah mengurangi angka kekurangan gizi di kalangan anak-anak dan mendorong mereka untuk lebih rajin bersekolah. Di Korea Selatan, Program School Feeding telah berjalan dengan sukses dan menjadi salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan mereka.

Dalam konteks teori pembangunan, Yanni merujuk pada Human Capital Theory yang diperkenalkan oleh Gary Becker. Teori ini menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Yanni menegaskan bahwa pendidikan adalah kebutuhan yang mendesak, namun kesehatan dan gizi juga perlu diperhatikan demi terciptanya pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga  Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi

“Tanpa gizi yang memadai, pendidikan tidak akan memberikan hasil yang optimal. Program MBG mendukung pendidikan dengan menyediakan sumber daya yang memungkinkan anak-anak untuk belajar lebih baik,” jelasnya.

Jangan Dipertentangkan

Yanni juga menekankan bahwa pendidikan gratis dan program MBG tidak bisa dipertentangkan, tetapi harus berjalan bersama.

“Kedua program ini saling mendukung dalam menciptakan SDM yang unggul. Pendidikan gratis memberikan akses belajar yang lebih luas, sementara program MBG memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang baik sehingga mampu belajar dengan optimal,” tegasnya.

Dalam konteks Papua, menurut Yanni, masalah pengembangan pendidikan telah diatur tersendiri dalam UU Otonomi khusus, dimana  sekurang-kurangnya 30 persen dana Otsus harus dialokasikan untuk pendidikan di Papua. Yang perlu dilakukan sekarang adalah pengawasan terhadap pelaksanaan UU tersebut.

Baca Juga  Tim Sinkronisasi: Isu Makan Bergizi Gratis Rp7.500 Adalah Spekulatif

Yanni mengingatkan bahwa program MBG lahir dari kajian mendalam oleh Presiden Prabowo Subianto, yang mempelajari berbagai negara dan melakukan pantauan terkait kecukupan gizi anak sekolah selama bertahun-tahun.

“Ini adalah impian Pak Prabowo dalam menciptakan SDM yang unggul,” tambahnya.

Selanjutnya Yanni menyatakan sependapat dengan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menyatakan bahwa menolak program MBG adalah hak setiap individu, namun demonstrasi yang bertujuan membatalkan program tersebut tidak boleh menghambat hak masyarakat lain yang ingin menerima manfaat dari program mulia tersebut.

“Anak-anak yang merasa terbantu dengan program MBG ini harus dihargai, dan itu jumlahnya puluhan juta,” demikian Yanni.

TAGGED:Makan siang gratis
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Wamendagri Sebut Para Kepala Daerah Tidak Tidur Sendiri Selama Retret
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#TRENDING

Berita Terkait

Nasional

Tim Sinkronisasi: Isu Makan Bergizi Gratis Rp7.500 Adalah Spekulatif

19 July 2024
NasionalHeadline

Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi

4 June 2024
HeadlineNasional

Luluk Nur Hamidah Beri Catatan Untuk Program Makan Siang Gratis

17 May 2024
SayangiSayangi
Follow US
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Hubungi Kami
Sign in to your account

Lost your password?