Jayapura, Sayangi.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki impian besar untuk membangun kejayaan maritim Indonesia dengan meningkatkan kedaulatan pertahanan dan mendorong produktivitas hasil-hasil ekonomi kelautan untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan. Hal itu disampaikan Ketua DPD Gerindra Papua Yanni saat berdialog dengan nelayan di Kabupaten Sarmi Papua minggu lalu.
“Di berbagai kesempatan Pak Prabowo selalu menekankan pentingnya para nelayan diberi akses kepada teknologi, kapal dan modal serta jangan sampai ada peraturan yang membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut,” kata Yanni seperti termuat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Menurut Yanni, jika Prabowo diberi mandat rakyat untuk memimpin Indonesia dipastikan negara akan hadir dengan mengorganisir para nelayan untuk dilatih dengan teknologi tepat, diberi prasarana cold storage, pengalengan dan membantu pemasaran hasil tangkapan ikan.
Prabowo akan melanjutkan apa yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan terus mengembangkan program tol laut untuk mempermudah mobilitas barang dan orang antarpulau guna meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal.
“Pak Prabowo sudah lama berkeinginan memperbanyak pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi maritim berbasis pulau-pulau kecil dan kota-kota pantai yang ditopang dengan armada perikanan dan trasportasi rakyat untuk pulau terpencil dan terluar,” kata Yanni.
Dikatakannya, sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memiliki pengetahuan yang luas dan detail soal laut Indonesia baik potensi maupun ancamanya. Hal itu akan jadi modal besar untuk mensejahterakan para nelayan.
“Pak Prabowo pernah sampaikan nilai kekayaan ikan kita sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp440 triliun per tahun. Kalau itu bisa dikelola dengan baik tentu nasib para nelayan juga akan menjadi lebih baik,” kata Yanni.
Keluhan Nelayan
Saat berdialog dengan Yanni yang juga menjabat sebagai anggota DPR Papua, para nelayan mengeluhkan sulitnya memasarkan hasil tangkapan ikan karena daya beli masyarakat di Sarmi sangat rendah. Sehingga mau tidak mau mereka harus putar akal untuk dibawa ke Kota Jayapura.
Menghadapi keluhan nelayan, Yanni berpandangan bahwa konsep maritim dari Prabowo Subianto bisa diimplementasikan dalam skala lokal. Menurutnya, Pemerintah Daerah perlu hadir memfasilitasi ketersediaan prasarana yang dibutuhkan oleh nelayan.
“Saya pikir ini perlu campur tangan dari pada kita semua terutama Pemerintah Daerah untuk membentuk Perusahaan Daerah sehingga ada yang bisa menampung sayur dan ada yang bisa menampung ikan, udang dan lain sebagainya,” katanya.
Menurut Yanni, membawa hasil tangkapan ikan dari Sarmi ke Jayapura tentu tidak mudah karena akan menguras waktu dan energi, ditambah lagi nelayan mesti dua kali membeli BBM. Akan lebih baik jika Pemda menyediakan tempat penyimpanan ikan berupa cold storage sehingga ikan yang over stock pada musim tertentu itu bisa disimpan atau dikemas dengan bagus, sehingga bisa dijual kembali.
Tak hanya itu, Yanni juga berharap ada pengawasan dan pengendalian harga. Jadi tidak membiarkan pasaran bebas untuk mempermainkan harga.
“Ini tentu adalah sebuah perjalanan yang panjang tetapi tidak sulit juga kalau ini benar benar dilakukan dengan hati,” ujar Yanni.