Colorado,Sayangi.com- Pelaku penembakan yang menewaskan lima orang di dalam sebuah klub LGBTQ di Kota Colorado Springs, Colorado, bulan lalu telah disidangkan hari Selasa (6/12)waktu setempat.Pelaku bernama Anderson Lee Aldrich, 22 tahun, menghadiri persidangan di Pengadilan Distrik El Paso, di mana dakwaan terhadapnya dibacakan.
Terdakwa Aldrich ditahan tanpa jaminan sejak peristiwa 19 November di Club Q tersebut. Selain menyebabkan lima orang tewas, penembakan itu juga menyebabkan 22 orang lainnya mengalami luka tembak dan luka lainnya.
Jaksa resmi mendakwa Aldrich,dengan pasal pasal pembunuhan, kejahatan bermotif kebencian dan penyerangan hari Selasa (6/12).Aldrich menghadiri persidangan di Pengadilan Distrik El Paso, di mana dakwaan terhadapnya dibacakan. Aldrich ditahan tanpa jaminan sejak peristiwa 19 November di Club Q tersebut. Selain menyebabkan lima orang tewas, penembakan itu juga menyebabkan 22 orang lainnya mengalami luka tembak dan luka lainnya.
Awalnya Aldrich, yang mengenakan rompi antipeluru, menerobos masuk ke dalam klub itu dengan membawa sebuah senapan dan pistol dan menembaki orang-orang tanpa pandang bulu, kata polisi dan saksi mata. Korban meninggal Kelly Loving (40 tahun), Daniel Aston (28 tahun), Derrick Rump (38 tahun), Ashley Paugh (34 tahun) dan Raymond Green Vance (22 tahun).
Meskipun pihak berwenang belum secara terbuka mengungkap motif pelaku, penembakan di Colorado itu mengingatkan pada pembantaian di klub malam Pulse tahun 2016 di Orlando, Florida, di mana seorang pelaku membantai 49 orang sebelum polisi menembak mati dirinya.
Jika terbukti bersalah atas pasal pembunuhan berencana, maka Aldrich akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Negara bagian Colorado sendiri sudah tidak memiliki undang-undang hukuman mati. Meski demikian, Aldrich bisa terancam hukuman mati di pengadilan federal jika jaksa memutuskan untuk mendakwanya dengan pasal kriminal di bawah KUHP AS, yang masih menerapkan hukuman mati untuk kejahatan tertentu.
sumber: Reuters