Jakarta, Sayangi.com – Tersangka pembunuhan mahasiswa UI, Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, dikenal teman satu kontrakannya sebagai pribadi yang kerap begadang.
“Kegiatan sehari-harinya biasa pergi ke kampus, kalau tidak ada kegiatan di kampis biasanya sering diam di kontrakan,” kata Akbar kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).
Ketua Himpunan Sastra Rusia FIB UI ini mengisahkan Altaf pernah tidak tidur sama sekali dan langsung ke kampus.
“Biasanya Altaf pulang ke kontrakan larut malam, yang saya tahu range waktu keluarnya dari jam 10.00 pagi sampai malam jam 12.00 malam. Kalau enggak ada kegiatan dia di sini (kontrakan) sehari-hari,” tutur Akbar.
Saat di kontrakan pun Altaf lebih sering berkutat dengan investasi kripto, tapi Akbar mengaku tidak tahu detail kegiatan rekannya itu.
Selain itu, ia membenarkan jika Altaf sering menonton serial Narcos di Netflix. Investasi kripto dan serial Narcos yang menemani Altaf jika sedang berada di kontrakan.
“Kalau lihat di prescon (konferensi pers) kemarin dia bilang, kan, nonton film Narcos. Nah, dia itu kebiasaannya kalau enggak melihat kripto, ya, nonton film,” katanya.
Akbar tidak mengetahui secara pasti kapan Altaf memulai investasi kripto. Pasalnya sebelum tinggal di kontrakan, Altaf sudah sering membicarakan soal investasi ini.
“Sejak awal tinggal sama kita dia sudah sering membicarakan itu, sering main itu. Dia enggak pernah cerita background main kripto apa. Yang saya tahu dia memang ingin cari uang aja,” ujarnya.
Akbar pun tidak mengetahui detail kerugian yang diderita Altaf dari investasi kripto, ia hanya mendengar dari keterangan Altaf di kepolisian.
“Kalau yang di polisi, kan, Rp 80 juta. Kalau sama kami enggak pernah diceritain,” ucap Akbar.
Altaf tega membunuh adik kelasnya, Muhammad Naufal Zidan (19 tahun). Diketahui, keduanya sama-sama mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia.