Jakarta, Sayangi.com – Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo -Mahfud MD, Aris Setiawan Yodi menegaskan pasangan Ganjar – Mahfud memiliki “chemistry” kecocokan dan saling melengkapi pada isu hukum dan pemberantasan korupsi.
Hal tersebut sudah dibuktikan Ganjar saat menjadi Gubernur Jawa Tengah, dan diyakini menjadi kekuatan penting Ganjar – Mahfud pada rangkaian debat capres-cawapres menjelang Pemilihan Presiden 2024.
“Sebagai gubernur dua periode, Ganjar menggaungkan slogan Ora Ngapusi, Ora Korupsi (tidak menipu, tidak korupsi),” kata Aris di Jakarta, Rabu (6/12) malam.
Selain Aris, hadir juga Y. Tomi Aryanto (Direktur Eksekutif, Direktorat Komunikasi Informasi dan Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud), Candra Irawan (Wakil Direktur Direktorat Saksi dan Pengamanan Hasil Pemilu TPN Ganjar-Mahfud), dan Lisa Elfena (LO di KPU / Perwakilan TPN Ganjar Mahfud).
Aris menekankan slogan Ora Ngapusi, Ora Korupsi mampu melahirkan budaya antikorupsi dan membawa perubahan pada perilaku jujur dan disiplin pejabat serta aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah.
“Slogan itu benar-benar Ganjar wujudkan sampai akhir masa jabatan. Bahkan mobil dinas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dipasangi stiker bertuliskan Nek Aku Korupsi Ora Slamet (Kalau Aku Korupsi, Tidak Akan Selamat).
Sementara itu, kata Aris, Mahfud identik dengan pemahaman dan ketegasannya dalam hal penegakan hukum. Pengalamannya sebagai Menteri Pertahanan (2000-2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (2001), dan Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013), serta Menko Polhukam saat ini membuktikan kapasitasnya tidak perlu diragukan untuk memperbaiki penegakan hukum di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif, Direktorat Komunikasi Informasi dan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Y. Tomi Aryanto, menambahkan kalau bicara soal visi-misi, tentu saja semua kandidat capres-cawapres pasti bagus-bagus, karena visi-misi itu disusun oleh tim yang bekerja dengan masing-masing pasangan calon.
Tetapi, ia menuturkan, jangan-jangan ada calon yang tidak mengerti visi misinya sendiri, oleh karena itu diharapkan semua bisa ditampilkan secara menyeluruh dalam debat.
“Jangan lupa, pada debat capres-cawapres pada pemilu sebelumnya, ada calon yang tidak tahu apa itu TPID (Tim pengendalian Inflasi Daerah). Padahal hal itu masuk dalam visi misinya,” ujar Tomi usai mengikuti pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).