Jakarta, Sayangi.com – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kenaikan anggaran pertahanan menjadi 1 sampai 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi keharusan.
“Alokasi 1 sampai 2 persen PDB, menurut saya menjadi keharusan agar kuat,” kata Ganjar dalam debat ketiga yang mempertemukan antarcapres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, Ganjar mengatakan bahwa saat ini anggaran pertahanan belum ideal karena baru mencapai 0,78 persen dari PDB. Selain itu, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen tiap tahunnya menjadi kewajiban.
Ganjar mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut diperlukan sebagai solusi untuk mengejar ketertinggalan terkait rencana strategis (renstra) Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang diperkirakan tidak mencapai target pada 2024.
Sebab itu, Ganjar mengatakan bahwa pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus menjadi investasi.
“Belanja alutsista kita harus menjadi investasi pertahanan kita. Tanknya dibuat di (PT) Pindad, helinya di PT DI, (kapal) Frigatnya di PT PAL, sibernya di PT LEN, maka kalau itu bisa kita optimalkan betul-betul, rasa-rasanya apa yang ingin kita capai dari Minimum Essential Force-nya akan tercapai,” katanya.
Ganjar mengatakan pembelian alutsista yang menjadi investasi juga diperlukan agar pertahanan Indonesia tidak mengalami kemunduran.
“Kalau kita lihat di 2024 yang rasa-rasanya agak berat bisa dicapai, maka saya khawatir makin mundur, tidak ajeg dalam perencanaan, ini menyulitkan. Dan kita perlu garda samudra untuk mengawal Indonesia dan pertahanan sakti 5.0,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.