Jakarta, Sayangi.com – Aktivis pro demokrasi keturunan Tionghoa Lieus Sungkharisma meninggal dunia pada Selasa {24/1/2023) malam. Lieus meninggal akibat menderita sakit jantung.
Lieus dikenal sebagai aktivis yang kritis dan pemberani. Seminggu sebelum meninggal, tepatnya Senin (16/1/2023), Lieus masih menghadiri acara Peringatan 49 Tahun Malari di Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat. Pada acara yang mengambil tema ‘Menolak Lupa: Pertahankan Demokrasi’ itu Lieus terlihat bugar dan tampil di panggung dengan pembawaan yang jenaka namun tetap kritis.
“Kalau bicara demokrasi, bukan dipertahankan, tapi masih harus diperjuangkan. Karena teman-teman saya terutama orang Chinese susah cari yang berani ngomong, ada Alvin Lim baru galak-galaknya masuk (penjara),” kata Lieus.
Baca Juga: Peringatan 49 Tahun Malari: Pertahankan Demokrasi, Jangan Sok Jago Sama Rakyat
Lieus mengenang saat Peristima Malari 1974 dirinya masih suka main dan belum terjun di perjuangan politik dan demokrasi. Namun dia menegaskan, andai saja saat itu dia sudah jadi demonstran maka dia pastikan tidak akan mundur selangkah pun.
Lieus mengingatkan agar tidak perlu takut menyuarakan nilai-nilai kebenaran, terutama bagi pegiat demokrasi yang usianya sudah matang.
“Mau tunggu apalagi, apalagi yang umurnya sudah 60 tahun lewat. Saya sekarang usia sudah 63 tahun udah lewat sebenarnya. Jadi gak usah takut lagi deh, asal bareng-bareng, jangan suruh gua sendiri,” ujar Lieus disambut tawa dan tepuk tangan riuh audiens.
Lieus Sungkharisma merupakan aktivis yang bergerak dalam organisasi politik dan agama. Semasa hidup Lieus pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI).
Dia juga pernah menjabat Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991, Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada tahun 1985 dan Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.
Akibat sikap kritisnya, Lieus pernah ditangkap polisi atas tuduhan makar dan berita bohong terkait Pemilu 2019.