Jakarta, Sayangi.com – Sebuah survei yang dilakukan Jakpat melibatkan 600 orang dari kalangan generasi X, milenial dan Z tahun 2023 menunjukkan baru 16 responden yang memiliki kebiasaan minum air putih cukup setiap hari.
Menurut survei berjudul “Indonesia Consumer Health Habit 2023 on Gen Z, Millennials and Gen X” seperti diungkap dalam keterangan tertulis, Sabtu, responden yang kerap lupa minum air putih berjumlah dua kali lipat dari mereka memiliki kebiasaan minum air putih rutin.
Hasil survei Jakpat juga menemukan sebanyak 67 persen responden mengonsumsi minuman manis satu hingga dua kali dalam sehari. Sekitar 15 persen mengaku memilih tanda kandungan gula.
Dari segi gender, presentase wanita yang menerapkan gaya hidup bebas gula dua kali lipat dari pria. Dari segi makanan, nasi masih menjadi makanan pokok dengan lebih dari 60 persen responden mengonsumsi makanan ini setiap hari.
Kemudian, 16 persen responden mengaku menyantap makanan yang digoreng tiap hari.
Meski demikian, para responden menyadari pentingnya makanan sehat dan bergizi. Lebih dari setengah para responden memiliki kebiasaan makan seimbang dengan mengonsumsi sayuran dan buah.
Kemudian, 12 persen dari mereka mengurangi asupan karbohidrat dan 9 persen mengecek label nutrisi.
Dari sisi gender, wanita cenderung menerapkan pola makan lebih sehat dibandingkan pria. Hasil survei menunjukkan wanita menonsumsi makanan seimbang (54 persen) serta mengurangi gula (30 persen) dan karbohidrat (15 persen).
Kesadaran tentang risiko penyakit
Survei Jakpat juga memperlihatkan tentang kesadaran para responden pada bahaya kesehatan akibat perilaku hidup tak sehat.
Lebih dari setengah milenial (55 persen) dan gen X (52 persen) menyatakan waspada dengan kolesterol. Sementara, penyakit pencernaan lebih banyak menjadi perhatian Gen Z (54 persen).
Baca juga: Pentingnya minum air untuk menjaga kesehatan kulit
Dari segi gender, wanita yang sadar adanya risiko diabetes, cenderung melakukan pencegahan. Sebanyak 17 persen dari mereka mengurangi gula, sementara pada pria sekitar 9 persen yang melakukan hal serupa.
“Langkah-langkah yang mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah berolahraga mulai dari yang ringan sampai berat, dan juga mengubah pola konsumsi makanan dan minuman,” tutur Head of Research Jakpat Aska Primardi.
Terkait olahraga sebagai pencegahan terkena penyakit, sebanyak satu dari tiga responden menilai berjalan kaki menuju suatu tempat sebagai bentuk olahraga. Mereka melakukan olahraga seminggu sekali.
Sementara itu, 32 persen responden rutin berolahraga ringan seminggu sekali dan 16 persen tidak melakukan olahraga bahkan aktivitas fisik sama sekali.